Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional, Kunjungan Turis Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Status ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga diyakini akan meningkatkan minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang dan mengeksplorasi keunikan alam serta budaya di dataran tinggi tersebut.
Apa Itu Dieng Geopark Nasional?
Definisi dan Tujuan Geopark
Geopark Nasional adalah kawasan yang memiliki keunikan geologis, ekosistem, dan budaya, yang dikelola secara berkelanjutan untuk kepentingan pendidikan, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Penetapan ini dilakukan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia setelah melalui proses kajian panjang.
Dieng: Perpaduan Geologi, Budaya, dan Wisata Alam
Dieng memenuhi tiga pilar utama geopark: keragaman geologi berupa kawah aktif, telaga vulkanik, dan dataran tinggi tua; keragaman hayati dengan spesies endemik; serta budaya khas seperti tradisi ruwatan anak gimbal.
Potensi Wisata Dieng Meningkat
Prediksi Lonjakan Kunjungan Turis
Dengan status geopark nasional, Dieng diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah pengunjung, terutama wisatawan minat khusus seperti pecinta alam, peneliti geologi, dan pelancong budaya. Pemerintah daerah menargetkan kenaikan kunjungan hingga 25–30% dalam dua tahun ke depan.
Wisata Unggulan yang Diperkuat
Beberapa destinasi yang akan lebih ditonjolkan antara lain:
- Telaga Warna dan Telaga Pengilon: telaga kembar yang berubah warna karena kandungan sulfur.
- Kawah Sikidang: kawah aktif dengan aktivitas vulkanik tinggi.
- Candi Arjuna: kompleks candi Hindu tertua di Jawa.
- Bukit Sikunir: spot ikonik untuk berburu golden sunrise.
Dampak Ekonomi untuk Warga Sekitar Dieng
Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Status geopark ini turut mendorong pelibatan masyarakat dalam bentuk homestay, pemandu wisata, produk UMKM, dan kuliner khas. Pemerintah dan BUMDes setempat telah merancang pelatihan dan pendampingan untuk memastikan manfaat langsung bagi warga.
Infrastruktur Wisata Diperbaiki
Seiring dengan pengakuan sebagai geopark, akses jalan, jalur trekking, dan fasilitas sanitasi juga ditingkatkan. Hal ini memberikan kenyamanan lebih bagi pengunjung sekaligus mendukung konsep ekowisata berkelanjutan.
Tantangan Pengelolaan Geopark
Menjaga Keseimbangan Konservasi dan Pariwisata
Meningkatnya kunjungan harus diimbangi dengan pengelolaan yang memperhatikan daya dukung lingkungan. Pemerintah daerah bersama komunitas lokal dan akademisi menyusun pedoman untuk menghindari overtourism dan kerusakan ekosistem.
Edukasi dan Pelestarian Budaya
Pelestarian budaya lokal seperti upacara ruwatan anak gimbal, kesenian tradisional, dan batik Dieng harus diperkuat melalui kolaborasi sekolah, komunitas, dan pelaku wisata.
Prospek Menuju Geopark Internasional
Setelah menyandang status nasional, langkah selanjutnya adalah mengajukan pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark. Proses ini memerlukan penilaian mendalam dan standar pengelolaan internasional, namun membuka peluang promosi global yang sangat besar.
Dieng Bersiap Menjadi Destinasi Kelas Dunia
Dengan status Geopark Nasional, kawasan Dieng tidak hanya diakui atas kekayaan geologis dan budaya, tapi juga diarahkan menjadi destinasi wisata unggulan berkelas dunia. Dukungan infrastruktur, keterlibatan masyarakat, dan strategi pelestarian akan menjadi kunci sukses transformasi ini.