6 Pilihan Wisata yang Pas Saat Musim Kemarau, Tetap Adem

Wisata84 Views

6 Pilihan Wisata yang Pas Saat Musim Kemarau, Tetap Adem Jakarta, 16 April 2025 – Musim kemarau biasanya identik dengan teriknya matahari, udara kering, dan panas menyengat. Namun, bukan berarti kamu harus menyimpan koper dan menunda liburan. Justru di musim inilah banyak destinasi wisata yang lebih optimal dinikmati saat cuaca cerah dan minim hujan. Kuncinya adalah memilih tempat yang tetap sejuk dan nyaman meski matahari bersinar terik.

Berikut adalah 6 rekomendasi wisata yang cocok dikunjungi saat musim kemarau, mulai dari dataran tinggi, air terjun hingga gua alami—semuanya menawarkan udara segar dan panorama menenangkan yang bikin liburan tetap adem.

1. Wisata Dieng Plateau, Wonosobo – Negeri di Atas Awan yang Selalu Dingin

Suhu Rata-Rata di Bawah 20 Derajat

Terletak di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, Dataran Tinggi Dieng jadi favorit wisatawan saat musim kemarau. Meski siang hari cerah, suhu udara tetap sejuk, bahkan bisa mencapai 6–10 derajat pada malam dan pagi hari.

Kamu bisa menikmati panorama kawah aktif, Candi Arjuna, Telaga Warna, serta fenomena alam embun es atau “bun upas” yang hanya muncul di musim kemarau.

Rekomendasi waktu kunjungan: Juni–Agustus
Aktivitas seru: Camping, festival budaya Dieng Culture Festival

2. Wisata Gua Pindul, Gunungkidul – Sensasi Body Rafting di Dalam Gua

Air Sungai Bawah Tanah Tetap Stabil di Musim Kering

Jika ingin bermain air tanpa takut kehujanan atau banjir, Gua Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta, bisa jadi pilihan terbaik. Di musim kemarau, debit air di sungai bawah tanah yang mengalir di dalam gua justru lebih stabil dan jernih, menjadikan pengalaman body rafting semakin aman dan menyenangkan.

Kondisi stalaktit dan stalagmit pun lebih kering, sehingga kamu bisa menjelajahi gua tanpa khawatir terpeleset.

Rekomendasi waktu kunjungan: April–Oktober
Aktivitas seru: Rafting santai, foto di lorong gua

3. Wisata Ubud, Bali – Pesona Alam dan Budaya di Tengah Sejuknya Sawah

Udara Segar Berkat Lanskap Hijau

Jika ingin menikmati Bali tanpa keramaian pantai dan panas terik, Ubud adalah jawabannya. Dikelilingi hutan tropis dan sawah terasering, Ubud menawarkan kesejukan alami meski berada di Pulau Dewata yang terkenal panas.

Kamu bisa menginap di resort pinggir sawah, menyusuri Campuhan Ridge Walk, atau menikmati yoga sambil melihat sunrise.

Rekomendasi waktu kunjungan: Mei–Agustus
Aktivitas seru: Belanja kerajinan lokal, healing spa

4. Wisata Batu, Malang – Kota Apel dengan Udara Pegunungan

Wisata Alam dan Wahana yang Cocok untuk Keluarga

Berada di lereng Gunung Panderman dan Arjuno, Kota Batu memiliki suhu udara rata-rata 17–23 derajat Celcius. Saat musim kemarau, langit cerah menjadi bonus tambahan untuk menikmati taman bunga, petik apel langsung dari kebun, hingga berwisata edukatif di Jatim Park.

Cuaca yang bersahabat juga membuat perjalanan antar lokasi lebih nyaman dan minim risiko hujan.

Rekomendasi waktu kunjungan: Juli–September
Aktivitas seru: Paralayang, wisata edukasi anak, kuliner malam

5. Danau Linow, Tomohon – Wisata Sejuk dengan Danau Berubah Warna

Terletak di Kawasan Sejuk Pegunungan Sulawesi Utara

Danau Linow adalah destinasi cantik di Tomohon, Sulawesi Utara, yang terkenal karena warna airnya bisa berubah-ubah, tergantung pantulan cahaya matahari dan kandungan belerang. Di musim kemarau, perubahan warna danau lebih terlihat jelas karena cahaya matahari bersinar penuh sepanjang hari.

Tomohon sendiri memiliki suhu rata-rata 20 derajat Celcius, sangat cocok untuk kamu yang menghindari udara panas.

Rekomendasi waktu kunjungan: Juni–September
Aktivitas seru: Ngopi di tepi danau, berburu foto estetik

6. Taman Nasional Baluran, Situbondo – Afrika-nya Indonesia

Eksotisme Savana Saat Musim Kering

Musim kemarau justru jadi waktu terbaik untuk mengunjungi Baluran, taman nasional yang dikenal sebagai “Little Africa” karena padang savananya yang luas. Saat kemarau, akses jalan menuju savana lebih mudah dilewati, dan kamu bisa melihat langsung kawanan rusa, kerbau liar, hingga merak yang bebas berkeliaran.

Meski panas di siang hari, pemandangan sunrise dan sunset di Savana Bekol benar-benar sepadan.

Rekomendasi waktu kunjungan: Juni–Agustus
Aktivitas seru: Safari alam, eksplor Pantai Bama

Tips Traveling Aman dan Nyaman Saat Musim Kemarau

1. Bawa Pelembap dan Tabir Surya

Udara kering bisa menyebabkan kulit pecah-pecah. Jangan lupa aplikasikan pelembap dan sunscreen SPF 50 sebelum bepergian.

2. Konsumsi Air Putih Lebih Banyak

Jangan menunggu haus. Dehidrasi lebih cepat terjadi saat musim kemarau karena tubuh kehilangan cairan lewat keringat dan udara kering.

3. Gunakan Pakaian Longgar dan Berbahan Dingin

Pilih bahan katun atau linen agar tubuh tetap adem. Topi dan kacamata hitam juga jadi pelengkap ideal.

Musim Kemarau Bukan Halangan untuk Liburan

Musim kemarau sering dianggap bukan waktu ideal untuk traveling. Namun dengan destinasi yang tepat, kamu tetap bisa menikmati liburan dengan nyaman dan adem. Dari dataran tinggi sejuk seperti Dieng dan Batu, hingga gua air seperti Pindul atau savana eksotik di Baluran—semuanya menawarkan keunikan tersendiri.

Jadi, tunggu apa lagi? Atur itinerary kamu sekarang dan rasakan petualangan musim kemarau yang berbeda dari biasanya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed