Wisata Candi Borobudur merupakan salah satu situs warisan dunia yang paling terkenal di Indonesia. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, candi ini adalah destinasi wisata yang memikat jutaan pengunjung setiap tahunnya. Selain karena keindahan arsitektur dan sejarahnya, Borobudur juga kaya akan legenda dan mitos yang menambah daya tariknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah singkat Borobudur, berbagai legenda yang melingkupinya, serta mitos yang beredar di masyarakat.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Asal-Usul dan Pembangunan Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun sekitar abad ke-8 hingga abad ke-9 pada masa Dinasti Syailendra, sebuah kerajaan Buddha yang berkuasa di Jawa Tengah. Candi ini merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan dihiasi dengan lebih dari 2.000 panel relief serta 504 arca Buddha. Borobudur memiliki struktur berbentuk mandala yang melambangkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha, dan terdiri dari tiga tingkatan utama: Kamadhatu (alam keinginan), Rupadhatu (alam berbentuk), dan Arupadhatu (alam tanpa bentuk).
Borobudur digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha hingga sekitar abad ke-14, ketika agama Islam mulai berkembang di Jawa. Setelah itu, candi ini ditinggalkan dan baru ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur jenderal Inggris.
Restorasi dan Pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia
Sejak ditemukan kembali, Candi Borobudur telah mengalami beberapa kali restorasi untuk menjaga keutuhan dan keindahannya. Restorasi terbesar dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO pada tahun 1973 hingga 1983. Usaha ini menjadikan Borobudur sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991, dan hingga saat ini, Borobudur tetap menjadi ikon kebudayaan Indonesia yang diakui secara internasional.
Legenda yang Mengelilingi Candi Borobudur
Legenda Pendirian Candi Borobudur
Salah satu legenda yang terkenal mengenai Candi Borobudur adalah legenda mengenai asal mula pembangunannya. Menurut cerita rakyat, candi ini dibangun oleh seorang raja bernama Samaratungga dari Dinasti Syailendra untuk memuliakan ibunya. Dikatakan bahwa Raja Samaratungga memerintahkan pembangunan candi ini sebagai simbol rasa bakti kepada orang tuanya yang sangat dihormati dalam tradisi keluarga kerajaan.
Pembangunan candi ini memakan waktu puluhan tahun dan melibatkan ribuan pekerja. Setiap bagian candi dirancang dengan sangat hati-hati agar mewakili keyakinan Buddha, sekaligus memperlihatkan kejayaan Dinasti Syailendra.
Legenda Putri Lara Jonggrang
Meskipun legenda ini lebih dikenal di Prambanan, mitos Lara Jonggrang sering juga dikaitkan dengan Borobudur. Menurut cerita, Borobudur adalah salah satu dari seribu candi yang dibuat oleh Bandung Bondowoso untuk memenuhi permintaan Putri Lara Jonggrang, yang pada akhirnya mengelabui Bondowoso. Meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung hubungan langsung antara Lara Jonggrang dan Borobudur, kisah ini menjadi bagian dari folklore Jawa yang semakin memperkaya nilai mitologis candi.
Mitos Candi Borobudur yang Menarik
Mitos Kesaktian Stupa Utama
Salah satu mitos yang populer di sekitar Candi Borobudur adalah tentang stupa utama yang ada di puncak candi. Banyak orang percaya bahwa jika seseorang bisa mencapai puncak stupa dan menyentuh arca Buddha di dalamnya, maka ia akan mendapat keberuntungan dan keinginan yang dimilikinya akan terwujud. Mitos ini telah membuat banyak wisatawan, baik lokal maupun asing, mencoba untuk mencapai stupa utama dan menyentuh arca tersebut.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pihak pengelola candi telah membatasi akses langsung ke stupa utama untuk melindungi keutuhan candi dan menjaga keamanan pengunjung.
Mitos Arca Buddha Tanpa Kepala
Di dalam kompleks Candi Borobudur, terdapat banyak arca Buddha yang tidak memiliki kepala. Mitos yang berkembang di masyarakat adalah bahwa kepala-kepala arca Buddha tersebut hilang secara misterius atau diambil oleh kekuatan gaib. Dalam kenyataannya, kepala-kepala arca tersebut kemungkinan besar hilang akibat perampokan atau perdagangan ilegal artefak, terutama pada masa penjajahan Belanda.
Namun, mitos ini tetap hidup di kalangan masyarakat setempat, yang percaya bahwa ada kekuatan gaib yang menjaga Candi Borobudur dan akan membalas siapapun yang mencoba mengambil bagian dari candi secara tidak sah.
Mitos Keberkahan bagi Pengunjung yang Mengelilingi Candi
Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga tempat ziarah bagi umat Buddha. Menurut tradisi Buddha, mengelilingi Candi Borobudur dengan berjalan kaki searah jarum jam sebanyak tiga kali dianggap sebagai bentuk penghormatan dan ibadah yang akan mendatangkan berkah.
Mitos ini juga diikuti oleh banyak wisatawan yang berharap mendapatkan energi positif dan keberkahan dalam hidup mereka setelah mengunjungi candi. Mereka percaya bahwa dengan mengikuti tradisi ini, mereka akan mendapatkan ketenangan batin dan rezeki.
Wisata di Candi Borobudur
Destinasi Wisata Spiritual dan Sejarah
Selain kaya akan legenda dan mitos, Candi Borobudur juga menawarkan pengalaman wisata spiritual dan sejarah yang tak ternilai. Setiap relief dan arca di candi ini memiliki cerita yang mendalam, mengajarkan nilai-nilai agama Buddha serta sejarah peradaban Jawa Kuno. Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur yang megah, sambil belajar mengenai filosofi kehidupan melalui panel-panel relief yang ada di setiap dinding candi.
Festival dan Acara di Borobudur
Candi Borobudur sering menjadi lokasi berbagai festival dan acara keagamaan, termasuk Waisak, yang merupakan perayaan besar bagi umat Buddha. Pada saat Waisak, ribuan umat Buddha dari seluruh dunia datang ke Borobudur untuk mengikuti prosesi dan ritual keagamaan, membuat candi ini menjadi pusat spiritual yang penting.
Selain itu, Candi Borobudur juga menjadi tempat bagi festival seni dan budaya, seperti Borobudur Marathon dan Festival Borobudur. Kegiatan-kegiatan ini turut mempromosikan candi sebagai destinasi wisata yang tidak hanya berfokus pada sejarah, tetapi juga budaya dan olahraga.
Kesimpulan
Candi Borobudur tidak hanya terkenal sebagai destinasi wisata karena keindahan arsitekturnya, tetapi juga karena legenda dan mitos yang mengelilinginya. Dari cerita tentang asal-usul candi hingga mitos tentang stupa dan arca Buddha, Candi Borobudur selalu berhasil menarik minat pengunjung dari seluruh dunia. Selain itu, sebagai situs warisan dunia UNESCO, Borobudur tetap menjadi simbol kebesaran sejarah dan kebudayaan Indonesia yang mendunia.